Sabtu, 14 Desember 2013

Puisi "In Loving Memory" karya Romli Burhani

In Loving Memory 

Dan setelah perjanjian baru. Getaran berubah biru lalu wajahmu

memucat salju. Aku yang datang dan tak sempat menghapal namamu
Seperti cerita dalam drama yang tak usai. Kau tiba dan tiba-tiba
pergi dan tiada. Pupus dan hangus serupa debu di beranda

"Siapakah yang akan menjagamu, ketika kita sama-sama terlelap?"
kataku pada fulan "Sedang kita tak pernah benar-benar saling berucap"

Cinta hanya akan menjadi bom waktu. Lahap dan tamak
Sebuah sajak tak berarti apa-apa. Drama tanpa babak
dan musik blues tak lagi jadi doa, lagi jadi doa

Aku tahu, Sejak pertemuan kita tempo hari, di sebuah kapal
Kalimat yang tertinggal seperti suaramu yang kekal

Kemudian akan tibalah kita pada perubahan yang baka
Kemudian kau dan aku akan serupa pagi dan cakrawala
Kemudian gerimis duka, tanah-tanah duka

Kemudian...

Sungai yang sekarat, segala yang pekat dan langit masih mengingat
kelembutan -kebohongan sebenarnya- darimu. Darimu!

Detak jam yang tenggelam, kunang-kunang dan hujan
Masa-masa lalu yang bergegas adalah kau fulan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar