Rabu, 04 Desember 2013

Puisi "Khaibar dalam Sebuah Sajak" karya Romli Burhani



Khaibar Dalam Sebuah Sajak

mengingatkanku pada roh diujung padang

selepas pengakuan para pendosa
sayembara menjual surga, kudengar seribu empat ratus tahun
sebelum peradaban nusantara
menemukan bentuk dan warna bendera atau
bara Musthafa, yang tak pernah basah.

Tak lebih berharga dari unta merah,
Sebuah ketakutan tentang jadwal kematian
yang sengaja diburu
bahkan menjelma kecemasan yang ditunggutunggu

sesaat menggoreskan sebilah pedang dileher mereka
mungkin saat itu pula tinggalah ijazah seorang janda
atau kenangan si gembala domba

Desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar