Rabu, 04 Desember 2013

Puisi "Kupinang Sajakmu" karya Romli Burhani



Kupinang Sajakmu
                                                                                        -kakang, di balik angan-angan

Maka berhentilah
Pandangan di atas kereta pentas
Seorang penyair menulis balada di pesisir
Di atas  jeritan santri-santri yang memburu tuhan

Rintik hujan, belalang  yang berlari di tepi sungai dan lilin yang dipaksa habis, merunduk dan semakin tua
Dibiarkan menyembah kata-kata, bertamu di ujung hari atau disetiap lamunan panjang
                          -Menjadi sajak

Mencintai bayanganmu di pertemuan itu, sebuah kesepian bersayap mendekatiku
Namun, angin mengharapkan tanah basah
Bergerak di atas pohonan kering mencari tarian merpati, nyanyian kenari atau syair-syair sufi

Doa para pendosa di gereja-gereja suci
Para alim yang tersesat mencumbu pelacur yang terpaksa
Memupuk daging dan air susunya dengan arak
Membuat secangkir hikmah tersaji menjadi sajian megah
Barangkali mahkota di lemari kaca
Mengajarkanku tentang kepahitan untuk sang penerima wahyu
                          Begitulah sajak ini menemukanmu
                          Begitu kupinang jiwamu untuk sajak-sajakku


Juli 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar