Madihah Hiyanutis
Perang
larut menjadi air. Peluru
terbakar;
lebur
Ari-ari
yang dikuburkan
di
belakang rumah. Tumbuh
menjadi
dendam
Dan malam
memucat
Di kota
ini bayangan
menyembunyikan
asap
berbisik
dalam gelap
Tak ada
nyanyian merdu
kemudian
angin menjerit lagi
Air mata
meninggalkan pesan
di
persimpangan jalan
menuju
Sarajevo
"Tinggallah,
Madihah Hiyanutis!"
langit
diam.-lebam
Perang
larut menjadi api. Peluru
mengering;
hancur
Agustus
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar