Yatim
Once
upon a time
Anak lelaki itu,
telah ditelannya waktu
merah waktu
ia menjahit lukanya
dengan jari-jari yang remuk
sedang beku angin mengantarnya
pada amarah, lalu tiba-tiba
pergi, menyisakan ramalan tentang
tanah yang melahirkan tubuh tanpa kepala
matanya tak bulat
seperti semestinya bola mata
bulat atau lonjong
atau benar-benar berbentuk
selalu ada sisa yang terpotong
kemudian jatuh menjadi
airmata yang sakit
kepada seorang anak
telah ditinggalkannya waktu
ia menyisir rambutnya
namun helai demi helai
rambut itu perg lalu patah
seperti pula pandangannya
barangkali tak ada yang
akan memesan mimpi ketika
langkah-langkah terbentur
ketika harapan-harapan lebur
Siapakah yang akan mengelus keningnya
Setelah ia berkelahi dengan prahara
Sedang sebuah persembahan telah padam
Ia berharap, satu ketika, ia tak pernah ada
Januari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar